Postingan

Menampilkan postingan dengan label Beyond Exercise

Peran Sempurna Seorang Uke

Salah satu pondasi dalam mendalami aikido adalah menjadi seorang uke . Uke memegang peranan penting ketika nage mengesekusi sebuah waza . Sukses tidaknya waza yang dieksekusi tergantung dari sikap uke sebagai penerima waza . Karena peran itulah, menjadi seorang uke tak bisa asal-asalan. Nah, bagaimana menjadi seorang uke yang sempurna? Bagaimana seharusnya sikap uke saat menerima waza dari nage ? Berikut saya kutip sebuah artikel yang ditulis oleh Javier Dominguez di kolom www.aikidodeshi.org berjudul “ The Perfect Uke ” , yang menguraikan pengalamannya tentang bagaimana seharusnya menjadi seorang uke . Selamat membaca, Aikidoka!

Awarding Kyu Certificates at Tenkei Aikidojo UI

Gambar
Sabtu, 20 Februari 2016 Sesi latihan Aikido hari ini diakhiri dengan peristiwa yang jarang terjadi, yakni pemberian sertifikat kepada para murid yang telah lulus ujian kenaikan tingkat. Sertifikat sebagai simbol kenaikan tingkat diberikan kepada murid yang berhasil naik ke tingkat selanjutnya, dari tingkatan mereka yang sebelumnya. Misalnya, murid yang sebelumnya berada di tingkat  Kyu 6, setelah lulus ujian naik ke tingkat  Kyu 5. Murid yang sebelumnya berada di tingkat  Kyu 5, setelah lulus ujian naik ke tingkat  Kyu 4. Begitu seterusnya. Sedikit penjelasan, sistem tingkatan yang harus dilalui oleh seseorang yang mempelajari Aikido hampir sama dengan yang dilalui oleh praktisi seni beladiri asal Jepang lainnya, yaitu sistem Kyu ( mudansha , tidak memiliki dan ) untuk tingkat dasar dan Shodan ( yūdansha , memiliki dan = ahli) untuk tingkat mahir. Praktisi yang berada di tingkat Kyu 6 sampai Kyu 4 mengenakan sabuk putih, sementara praktisi yang mencapai tingkatan Kyu 3

First Debut for New Members

Gambar
Seperti biasa, pendaftaran Tenkei Aikidojo UI kembali dibuka setiap awal tahun. Peminatnya pun berasal dari beragam fakultas, baik mahasiswa S1, mahasiswa S2, bahkan dari luar UI sekalipun. Gairah untuk berlatih pun bertambah seiring dengan bergabungnya anggota baru di Tenkei Aikidojo UI. Kamis sore, tanggal 11 Februari 2016 menjadi momen yang pas bagi kawan-kawan anggota baru untuk melakukan debut latihan mereka di atas matras. Cuaca yang cerah seolah pertanda bahwa sore ini memang didedikasikan untuk berlatih bersama anggota baru di tempat latihan Tenkei Aikidojo UI yang berlokasi di Pusat Kegiatan Mahasiswa UI (Pusgiwa). Sebagaimana layaknya latihan pertama, kawan-kawan anggota baru difokuskan untuk mempelajari semua basic dalam Aikido. Teknik-teknik seperti Tenkan, Ukemi, dan Kaiten dipraktekkan saat pemanasan. Durasi latihan yang biasanya 2 jam per hari pun, digunakan 50%-nya untuk pemanasan.

It Had to Be Felt #2: Chasing waka Sensei

Gambar
Berikut adalah terjemahan lanjutan dari kolom–kolom “It Had to Be Felt” dari website www.aikiweb.com yang ditulis oleh Ellis Amdur dan praktisi Aikido lainnya. #2 Mengejar Waka Sensei , oleh Ellis Amdur

Aikido Columns “It Had to Be Felt” dari Aikiweb

Gambar
Dimulai dari tulisan ini, saya akan mencoba menerjemahkan kolom–kolom “It Had to Be Felt” dari website www.aikiweb.com yang dipelopori oleh Ellis Amdur (seorang praktisi beberapa macam budo dan beladiri cina). Kemudian atas permintaan beliau atau atas keinginan tiap-tiap kontributor, semakin banyak yang berkontribusi dalam kolom tersebut. Kolom–kolom tersebut mendeskripsikan pengalaman pribadi tiap-tiap praktisi saat mengalami secara langsung menjadi uke ( taking ukemi ) dari para tokoh  aikido . Menurut ucapan Ellis Amdur secara langsung : “ I would like to be part of something that, collectively, is … for some time, even decades, the aikido community will have a resource in which people can, for example, look up and read what it was like to grab Tada Hiroshi or Kuroiwa Yoshio, all these wonderful teachers who are now gone, or whom you will perhaps have no chance to meet. There were giants on the earth in earlier days – perhaps we can, at least, get a felt sense of what it wa

くりかえし | Kurikaeshi

Gambar
  Repetition   Masih inget banget, tujuh tahun yang lalu, pertama kali saya latihan di Tenkei Aikidojo UI. Waktu itu, Sensei Eka masih galak-galaknya  J  . Tiga bulan pertama yang dilakukan cuma angkat matras abis itu ukemi terusss... sampe selesai latihan angkat matras lagi (-.-)”. Dalam hati, iri juga liat senpai-senpai bisa praktekin waza . Bosen? pasti...Pegel? apalagi. Pokoknya diulang-ulang terus rutinitas latihan ukemi di pojok matras dari mulai latihan sampe selesai. Waktu itu bingung sambil mikir, konyol juga ya mau latihan Aikido eh, malah disuruh guling-guling nggak jelas terus-terusan.... pokoknya beda dengan kondisi sekarang...

The Ego

Gambar
我 Ohayouu ... Apa kabar? Semoga tetap semangat yah latihannya . Kali ini kita akan membahas salah satu tujuan berlatih aikido . Di aikido , Sensei sering kali mengingatkan kita untuk selalu mempertahankan center dan memperkuat tanden supaya energi Ki dapat mengalir dengan lancar sehingga Aiki bisa muncul. Sensei Eka pernah memberikan wejangan mengenai tujuan melatih tanden (dalam hal ini yang dimaksud adalah seika no itten , seika tanden atau kikai tanden . -Red ) dalam aikido adalah untuk melatih ego kita. Rupanya, tanden (baca: Seika Tanden ), yang terletak kira-kira 3 (tiga) jari di bawah pusar, adalah pusat keseimbangan, pernapasan, dan body awareness . Tanden sering dideskripsikan sebagai “the root of the tree of life" karena diasosiasikan sebagai tempat membangkitkan energi kehidupan ( qi ) dan energi seksual ( jing ). 

Self-Healing

Gambar
Self-healing adalah suatu proses pengkondisian pikiran, tubuh, dan jiwa menjadi keadaan relaks, tenang, dan positif. Tujuannya adalah untuk menciptakan harmonisasi di dalam tubuh kita agar semua jaringan tubuh bekerja sesuai dengan fungsinya sehingga tubuh menjadi sehat. Adapun definisi s elf-healing yang saya ambil dari Wikipedia; “ Self-healing is a phrase applied to the process of recovery (generally from psychological disturbances, trauma, etc.), motivated by and directed by the patient, guided often only by instinct. Such a process encounters mixed fortunes due to its amateur nature, although self-motivation is a major asset. The value of self-healing lies in its ability to be tailored to the unique experience and requirements of the individual. The process can be helped and accelerated with introspection techniques such as Meditation . ”