Artikel ini mengambil sumber utama dari website www.budojapan.com dengan judul yang sama di link :
http://budojapan.com/feature-articles/series-of-budo-essay-vol-3/ untuk bagian pertama http://budojapan.com/feature-articles/%E3%80%90series-of-budo-essay-vol-4%E3%80%91awareness-second-half/ untuk bagian kedua
Ditambah dengan pengalaman pribadi penulis dengan sesama rekan aikidoka.
Artikel pada website tersebut ditulis oleh Kurabe Makoto Shiseido, Soshi kedua dari Gyakute do, yang sekarang lebih dikenal dengan Aiki Jujutsu Gyakute do.
Sebelum membaca artikel tentang Awareness tersebut, ada baiknya membaca artikel beliau pada website yang sama berjudul "Bushido, What Real Bushi-do Means?" pada link:
http://budojapan.com/feature-articles/series-of-budo-essay-vol-5/
Dimana pada artikel tentang arti Bushido tersebut, beliau membedakan pengertian Bushido menjadi dua yaitu sebelum dan sesudah era Tokugawa. Sesudah era Tokugawa, diambil dari buku berjudul Bushido karangan Inazo Nitobe, Bushido melarang tindakan balas dendam kecuali pada kasus balas dendam atas perlakuan yang tidak benar terhadap "atasan" kita. Seorang samurai dapat dan seharusnya melakukan tindakan balas dendam hanya jika atasan/majikan atau orang tuanya disakiti. Apabila anak atau istrinya yang disakiti, dia harus menahan rasa sakit tersebut.
Pada era sebelum Tokugawa, prioritas utama pada Bushido bukan pada atasan/majikan tetapi untuk mempertahankan kehidupan keluarga. Apabila atasan/majikan kita dinilai kurang cakap mengurus daerah dan tidak ada harapan dapat bertahan apabila diserang oleh daerah lain, seorang bushi tidak akan disalahkan apabila melakukan tindakan mengabdi pada atasan/majikan lain. Tentu saja tetap berpegang teguh pada prinsip kehormatan. Yang akan dibela sampai mati apabila atasan/majikan mereka adalah seorang yang terhormat. Pada periode ini mereka dikenal dengan istilah bushi yang berarti seorang ksatria/pejuang. Pada era Tokugawa mereka disebut samurai yang berarti pelayan, dimana untuk mempertahankan kehidupan keluarganya, seorang samurai harus melindungi atasan/majikannya. Walaupun seorang samurai sampai mengorbankan nyawanya untuk melindungi atasan/majikannya, keluarganya akan tetap hidup dibawah lindungan atasan/majikannya tersebut.
Memasuki topik Awareness, mungkin sering kita lihat pada film-film samurai dimana seseorang dapat mengetahui keberadaan seorang penyerang dibelakangnya dan melakukan serangan balasan (walaupun kadang berupa serangan lebih dulu) sebelum si penyerang melakukan serangan. Seorang Bujutsu-ka terkenal bernama Akira Hino pernah mempertunjukkan gerakan menghindari peluru dengan bergerak ke samping sebelum pelatuk ditarik.