Sabtu pagi, 30/01/2016, Tenkei Aikidojo menggelar Mudansha Grading di Gedung Komisi Pemeberantasan Korupsi (KPK), Kuningan - Jakarta Selatan. Mudansha Grading adalah ujian kenaikan tingkat Kyu yang dilaksanakan dua kali setiap tahunnya. Ujian ini diikuti oleh para peserta dari Dojo Tenkei antara lain Dojo Mayapada, Dojo GOR Ragunan, Dojo Universitas Indonesia (UI), dan Dojo KPK.
Pukul sembilan pagi ruang auditorium (tempat pelaksanaan ujian) mulai tampak penuh. Rata-rata peserta ujian datang lebih awal agar mereka bisa melakukan latihan singkat, menyiapkan waza yang diujikan.
|
Formulir Ujian Kenaikan Kyu |
Setelah pemanasan yang dipimpin sensei Anton selesai, akhirnya pukul setengah sebelas sensei Eka (head instructor) mengambil alih untuk memimpin pembukaan Mudansha Grading semester pertama tahun 2016 ini. Di awali dengan mokuso, kemudian dilanjut dengan penyampaian kata sambutan yang menyatakan ujian tersebut resmi digelar.
|
Sensei Eka memimpin pembukaan Mudansha Grading 2016 semester pertama |
Suasana tegang dan emosi yang campur aduk memang tak bisa dihindari meski sensei sendiri berusaha mencairkan situasi. Ini jelas terlihat dari wajah peserta ujian terutama mereka yang berada di Kyu 6 (tingkat dimana praktisi baru belajar aikido), wajar saja karena ini merupakan pengalaman pertama bagi mereka. Meski tak menutup kemungkinan para senpai pun juga merasakan hal yang sama.
|
Meski deg-degan tapi tetap (berusaha) rileks |
Sesi ujian dimulai dari Kyu 6 yang akan naik tingkat ke Kyu 5. Terhitung ada 6 peserta yang mengikuti. Di atas matras, mereka semaksimal mungkin mengeksekusi satu per satu waza yang disebutkan senpai Farman (dojo cho, salah satu penilai ujian). Jangan ditanya bagaimana rasanya dilihat puluhan pasang mata dengan kesenioran yang intens. Jangan ditanya.
|
Diskusi penilaian ujian (kiri: senpai Budi, kanan: sensei Anton) |
|
Salah satu peserta Kyu 6 mengeksekusi waza |
Setelah sesi tingkat dasar selesai, ujian dilanjut dengan Kyu 5 yang akan naik tingkat ke Kyu 4. Karena jumlah pesertanya ganjil, maka sensei Eka meminta satu peserta lain menjadi uke. Peserta lain ini biasanya dari Kyu dibawahnya, tapi tidak menutup kemungkinan juga bisa dari Kyu di atasnya.
|
Ekspresi senpai Ahmed memperhatikan peserta |
|
Aksi eksekusi waza dari peserta Kyu 5 |
Semakin tinggi tingkatan semakin banyak dan bervariasi pula waza yang diujikan. Begitu juga saat sesi ujian Kyu 4 yang akan naik tingkat ke Kyu 3 (sabuk cokelat). Saking banyak dan bervariasinya butuh waktu kira-kira satu jam lebih untuk mengeksekusi semua waza, itu pun belum termasuk koreksi dari sensei Eka. Ya, sensei Eka sempat menginterupsi ujian untuk mengoreksi waza yang dieksekusi oleh para peserta ujian.
|
Senpai Sayid tampak serius memperhatikan |
|
Waza dengan tanto (pisau) kayu pun juga diujikan |
|
Saat para peserta fokus mengeksekusi waza |
|
Tiga serangkai (dari kiri ke kanan: senpai Juna, senpai Prama, dan senpai Akbar) |
|
Kematangan persiapan mempengaruhi performa saat ujian |
Alasan sensei Eka melakukan hal tersebut adalah karena Kyu 3 merupakan “fasa krusial” (permulaan “tingkat peralihan” dari Kyu ke Dan), sehingga beliau memberikan fokus penuh saat penilaian.
|
Sensei Eka memberikan penjelasan atas koreksinya |
Ujian Mudansha kali ini hanya sampai di Kyu 4 yang akan naik tingkat ke Kyu 3, selanjutnya sensei dan para senpai melakukan diskusi terkait penilaian kelulusan.
|
Semua tampak serius memperhatikan penjelasan senpai Budi, bahkan sensei Eka sekali pun |
Disela-sela menunggu hasil ujian ada embukai (demonstrasi gerakan aikido) dari para senpai yang berada di tingkat yudansha (sabuk hitam). Diantaranya senpai Farman sebagai Dojo Cho/Chairman, sensei Anton dari Dojo KPK, senpai Budi, senpai Juna, dan senpai Prama dari Dojo Mayapada, senpai Sayid dari Dojo GOR Ragunan, senpai Muhammad Shaukat dari Dojo UI, dan juga senpai Kenny.
|
Embukai dari para senpai |
Rangkaian acara Mudansha Grading ini ternyata tak berhenti sampai di situ. Setelah menyaksikan gerak atraktif dari para senpai beserta uke-nya mendemonstrasikan berbagai waza, ada sesi inisiasi yudansha dimana ada dua senpai yang akan diinisiasi saat itu, yakni senpai Akbar dan senpai Kenny.
"Tujuan inisiasi adalah untuk introspeksi diri kalau kita belum bisa apa-apa, membuat diri lebih ikhlas sebagai uke, buat penanda bahwa ganti warna sabuk berarti lebih banyak lagi yang mesti dipelajari, dan buat sabuk hitam, inisiasi berarti beginning of learning. Jadi, belajar aikido baru dimulai sewaktu kita memegang sabuk hitam," terang sensei Eka sebelum sesi inisiasi dimulai.
|
Sensei Eka saat memberi penjelasan mengenai tujuan inisiasi |
Sebagai penutup, acara tersebut diakhiri dengan pengumuman kelulusan peserta ujian serta pemberian sertifikat yudansha.
|
Pemberian sertifikat yudansha pada senpai Akbar |
|
Pemberian sertifikat yudansha pada senpai Dyah |
|
Pemberian sertifikat yudansha pada senpai Kenny |
Selamat atas kelulusannya teman-teman serta para senpai, semoga bisa memotivasi kita semua untuk melakukan segala hal lebih baik lagi. Dan satu lagi,
"Jangan lupa, bahwa semua orang belajar sesuatu dengan membuat kesalahan terlebih dahulu.”
|
Euforia setelah ujian |
Komentar
Posting Komentar