The Ego

Ohayouu... Apa kabar? Semoga tetap semangat yah latihannya . Kali ini kita akan membahas salah satu tujuan berlatih aikido. Di aikido, Sensei sering kali mengingatkan kita untuk selalu mempertahankan center dan memperkuat tanden supaya energi Ki dapat mengalir dengan lancar sehingga Aiki bisa muncul. Sensei Eka pernah memberikan wejangan mengenai tujuan melatih tanden (dalam hal ini yang dimaksud adalah seika no itten, seika tanden atau kikai tanden. -Red) dalam aikido adalah untuk melatih ego kita. Rupanya, tanden (baca: Seika Tanden), yang terletak kira-kira 3 (tiga) jari di bawah pusar, adalah pusat keseimbangan, pernapasan, dan body awareness. Tanden sering dideskripsikan sebagai “the root of the tree of life" karena diasosiasikan sebagai tempat membangkitkan energi kehidupan (qi) dan energi seksual (jing). 


Tanden berkaitan dengan ego? Kenapa begitu? Sebab, tanden kan berkaitan dengan energi kehidupan dan energi seksual. Artinya, tanden adalah pusat ego dan nafsu. 



Sebelum lanjuuutt lebih dalam membahas tentang melatih ego melalui aikido, kita coba lihat dulu yuk apa yang dimaksud dengan: ego, egois, egoisme, egoistik, dan egosentrik?
1. Ego: persepsi seseorang tentang harga dirinya, yang seterusnya mempengaruhi keyakinan dirinya
2. Egois: orang yang suka mengutamakan (menonjolkan) diri serta bermegah-megah
3. Egoisme: sikap (kelakuan) yang mementingkan diri sendiri atau menganggap diri        sendiri lebih penting             daripada orang lain.
4. Egoistik: berkenaan (dengan) orang yang mementingkan diri sendiri.
5. Egosentrik: bersifat mementingkan keperluan sendiri sahaja (tanpa mengindahkan keperluan orang lain).
(Sumber: http://dict.rewaz.org/search/browse/egosentrik.re)

Yuk lanjut...
Berdasarkan pengertian di atas tuh...

Ego adalah persepsi seseorang tentang harga dirinya, yang seterusnya mempengaruhi keyakinan dirinya. 
Tanden adalah pusat keseimbangan, pernapasan, dan body awareness. Tanden juga diasosiasikan sebagai tempat membangkitkan energi kehidupan (qi) dan energi seksual (jing).

Udah ya...udah samain persepsinya dulu nih...
Lanjut...

Beladiri apa pun, seperti karate, taichi, kungfu, silat, dan sebagainya pasti erat kaitannya dengan tanden atau center. Sebab, tanden adalah pusat koordinasi dari tubuh. Dengan kata lain, pusat kontrol badan kita ada di tanden. Bagi praktisi beladiri yang rajin berlatih, semakin lama akan semakin baik pula kemampuannya mengendalikan koordinasi tubuh. Body awareness yang semakin terasah dengan baik secara langsung juga mempengaruhi kesadaran kita akan tubuh sendiri. Di sanalah hubungan melatih tanden dengan melatih ego kita sebagai manusia. Semakin jago seseorang dalam berlatih beladiri semakin hebat pengendalian seseorang akan egonya sendiri (seharusnya sih...).

Jadi, maksudnya gimana?


Beladiri itu pada dasarnya melatih pikiran, tubuh, dan jiwa. Setuju yaa??? Dan tujuan berlatih beladiri adalah menjadikan diri kita pribadi yang lebih baik secara pikiran, tubuh, dan jiwa. Secara fisik, seseorang yang melatih tanden-nya dengan baik akan mampu mengkoordinasikan tubuhnya dengan efisien saat melakukan gerakan. Dalam waktu yang bersamaan kemampuan psikis pengendalian atau tingkat kesadaran (awareness) akan ego dirinya semakin kuat. Nah.. itulah tujuannya melatih tanden agar pengendalian ego seseorang semakin tajam dan mantap. Dengan demikian, seseorang yang berlatih beladiri (seharusnya) akan semakin rendah hati, memiliki toleransi tinggi, dan ketajaman empati terhadap orang lain dan lingkungan. Karena pada akhirnya, menurut saya, hal tersebutlah yang akan menjadi pemicu terjadinya Aiki.

Jadi, begitu kira-kira...  

Sekian.. sampai jumpa di tulisan selanjutnya...

(Prama Danawira)



Komentar

Postingan populer dari blog ini

Sejarah Tenkei Aikidojo

TENKEI AIKIDOJO 2020-2021

Peran Sempurna Seorang Uke