Self-Healing


Self-healing adalah suatu proses pengkondisian pikiran, tubuh, dan jiwa menjadi keadaan relaks, tenang, dan positif. Tujuannya adalah untuk menciptakan harmonisasi di dalam tubuh kita agar semua jaringan tubuh bekerja sesuai dengan fungsinya sehingga tubuh menjadi sehat.
Adapun definisi self-healing yang saya ambil dari Wikipedia;

Self-healing is a phrase applied to the process of recovery (generally from psychological disturbances, trauma, etc.), motivated by and directed by the patient, guided often only by instinct. Such a process encounters mixed fortunes due to its amateur nature, although self-motivation is a major asset. The value of self-healing lies in its ability to be tailored to the unique experience and requirements of the individual. The process can be helped and accelerated with introspection techniques such as Meditation.



 Berikut ini beberapa reaksi yang diharapkan dapat muncul dalam proses self healing (Sumber: Wikipedia):


1.      Menurunkan hormon stres yang secara fisik dapat mempengaruhi fungsi tubuh.

2.      Mengurangi ketegangan di dalam otot yang dapat memperburuk atau menambah rasa sakit terhadap otot, tendon, dan persendian ketika terdapat suatu trauma di dalam tubuh.

3.      Memperbaiki kualitas tidur melalui relaksasi yang berguna untuk meningkatkan metabolisme dan fungsi fisiologis tubuh.

4.      Mengendalikan tekanan emosional, depresi, amarah, dan emosi lainnya yang mungkin dapat mempengaruhi kurang baiknya hubungan di dalam lingkungan sosial dan atau lingkungan pekerjaan.

Berlatih aikido, menurut saya, merupakan salah satu cara atau metode self healing. Latihan aikido melibatkan proses relaksasi tubuh, pernapasan, penyaluran, dan penerimaan energi serta melibatkan positive state of mind. Semua hal tersebut merupakan kombinasi yang sangat baik untuk mencapai pengkondisian pikiran, tubuh, dan jiwa menjadi keadaan relaks, tenang, dan positif. Maka tidak heran apabila seseorang melakukan aktivitas latihan aikido secara benar dan rutin selama bertahun-tahun dapat memberikan kesehatan, dan kondisi tubuh serta mental yang prima.
Sayangnya, banyak praktisi aikido yang sering kali disibukkan dengan aktivitas dunia kerja sehingga tidak bisa dan tidak punya waktu untuk mendapatkan manfaat relaksasi melalui latihan aikido. Saya sendiri juga kadang-kadang melewati sesi latihan disebabkan kesibukan saya. Maka ketika saya membutuhkan self-healing, saat saya merasa kurang fit, atau tidak dapat fokus dalam mengerjakan sesuatu, saya sering melakukan self-healing dengan cara meditasi.

Metode self-healing yang saya lakukan ini berdasarkan pengalaman saya dalam berlatih aikido, adapun penjelasan tahapan yang saya susun tidak harus dilakukan secara berurutan dan menjadi patokan yang wajib. Karena bagi tiap-tiap praktisi memungkinkan adanya perbedaan dalam melakukan proses relaksasi pikiran, tubuh, dan jiwa.
Sebelum saya menjelaskan tahapannya, proses self-healing yang saya susun ini melibatkan beberapa bagian besar yang terpisah namun dapat dikombinasikan untuk mendapatkan manfaat yang maksimal.

Bagian pertama adalah relaksasi secara fisik melalui stretching. Proses ini melibatkan pengkondisian tubuh melalui gerakan gerakan dasar pemanasan yang sering kita lakukan. Tujuannnya adalah untuk membuat badan kita menjadi lentur dan mengurangi bagian bagian tubuh yang kaku sehingga energi dalam tubuh kita dapat mengalir dengan lancar. Semakin jarang seseorang melakukan stretching, umumnya semakin kaku tubuh orang tersebut.  Karena itu, durasi stretching bagi tiap orang bisa jadi berbeda-beda.

Bagian kedua adalah pengkondisian pikiran. Sebelum melakukan self-healing, seseorang harus melepaskan beban pikirannya atas berbagai macam masalah yang dihadapi agar tidak menimbulkan stres. Cara paling mudah adalah membangkitkan kembali memory yang positif seperti makanan favorit yang lezat, perjalanan liburan yang menyenangkan, prestasi yang membanggakan, pencapaian tujuan, dan semua pengalaman yang menyenangkan yang pernah dialami oleh orang tersebut. Tujuannya adalah agar tubuh menghasilkan hormon endorphine yang bertanggung jawab atas timbulnya perasaan senang, bahagia, dan dapat menekan rasa sakit atau stres.

Bagian ketiga atau bagian terakhir yang tidak kalah penting adalah fokus pernapasan, di aikido kita mengenal Ki Breathing. Tujuannnya adalah untuk menghasilkan energi dan juga bertindak sebagai kendali energi yang mengalir di dalam tubuh kita. Pernapasan yang dijelaskan di sini bukanlah mengenai teknik pernapasan tenaga dalam yang digunakan untuk memukul benda keras atau yang bisa membuat orang terpental. Fokus pernapasan yang saya maksud adalah bentuk pernapasan biasa yang kita lakukan setiap saat, setiap hari. Bedanya hanya di “fokus”-nya saja. Harus diakui bahwa sejak awal kita hidup hingga sekarang kita jarang berpikir untuk peduli dan “memperhatikan” aliran pernapasan kita sendiri. Dalam proses self-healing ini, dengan memfokuskan diri terhadap tiap tarikan dan embusan napas kita, secara tidak langsung kita dapat mengendalikan aliran energi KI melalui pernapasan.

Tahapan Self Healing:

  1. Berdoa
Berdoalah dahulu sebelum melakukan aktivitas apapun, karena segala sesuatu termasuk kesembuhan dan kesehatan adalah atas seizin–Nya.

  1. Lakukan stretching secara menyeluruh dari kepala hingga ujung kaki
Stretching sangat penting dilakukan setiap hari. Dalam tahapan ini, proses stretching berbeda durasinya bagi tiap orang. Lakukan secara maksimal agar tiap bagian tubuh kita bergerak, dan yang paling penting adalah hindari stretching berlebihan agar tidak cedera. Lakukan minimal 5 Menit.

  1. Lakukan Ki Breathing dengan posisi tubuh telentang
Setelah badan kita lentur karena stretching, rebahkan tubuh Anda di lantai atau di kasur tanpa menggunakan penyangga (bantal). Posisikan tubuh senyaman mungkin dalam posisi telentang. Lakukan pernapasan senormal mungkin tanpa harus ditahan-tahan. Nikmati tiap tarikan dan embusan napas Anda. Bernapas secara teratur, tarik melalui hidung dan embuskan melalui mulut. Lakukan terus-menerus hingga senyaman mungkin. Kemudian, bayangkan energi terkumpul di tanden Anda semakin banyak dan semakin banyak. Perlahan-lahan, lupakan fokus pernapasan Anda. Bayangkan tubuh Anda seperti es yang mencair, lalu menggenang dan meluas.

  1. Aktivasikan energi positif dalam pikiran Anda
Tahapan berikutnya ini dilakukan secara bersamaan, ketika tubuh merebah telentang bersamaan dengan itu hilangkan segala pikiran yang negatif dan mulailah membayangkan hal-hal positif yang pernah Anda alami. Tiap tarikan dan embusan napas Anda mengingatkan Anda pada hal positif yang menyenangkan dan membahagiakan, dan secara tidak sadar Anda pun tersenyum dan semakin menikmati kondisi tersebut.

  1. Fokuskan pikiran ke tanden dan mulai alirkan energi keluar menuju ujung-ujung jari tangan dan kaki
Pada tahapan ini, bayangkan tubuh Anda seperti labirin yang rumit dan luas dengan tanden Anda sebagai pusat labirin tersebut. Bayangkan energi yang terkumpul di tanden bagaikan udara yang dipampatkan kemudian terlepas mengisi labirin-labirin dan keluar menuju tiap ujung jari tangan dan kaki Anda. Rasakan energi tersebut berjalan melalui organ-organ di dalam tubuh Anda dengan halus dan lembut.

  1. Proses relaksasi maksimum, kondisi pikiran, tubuh, dan jiwa menjadi keadaan relaks, tenang, dan positif
Dalam kondisi tubuh completely relax seperti ini, biasanya kita dapat merasakan bagian tubuh kita yang kurang fit atau bagian tubuh kita yang cedera/sakit. Fokuskan aliran energi ke bagian tersebut dan bayangkan aliran energi tersebut bergerak seperti gerakan memijat.

Metode self-healing ini biasa saya lakukan sebelum tidur malam hari. Untuk melakukan semuan tahapannya, saya memerlukan waktu sekitar 15 menit. Setelah mendapatkan relaksasi, biasanya tidur akan lebih nyenyak dan esok paginya tubuh akan terasa segar.
Self-healing sebenarnya dapat dilakukan kapan saja dan di mana saja, seperti saat berlatih aikido, menyetir mobil atau motor, berjalan kaki, bahkan saat bekerja di depan monitor. Metode self-healing tidak terpaku pada bentuk tertentu atau cara-cara tertentu. Selama seseorang dapat mencapai kondisi pikiran, tubuh, dan jiwa menjadi keadaan relaks, tenang, dan positif, insya Allah proses self-healing dapat dilakukan.
Selamat mencoba! ;)
(Prama Danawira)

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Sejarah Tenkei Aikidojo

TENKEI AIKIDOJO 2020-2021

Peran Sempurna Seorang Uke