Sejarah Tenkei Aikidojo


          Tenkei Aikidojo adalah kelompok dojo yang berada di bawah bimbingan Eka Machdi Ramdani sebagai Sensei/Guru (4th Dan).  Universitas Indonesia menjadi pusat tempat berlatih Aikido di bawah kelompok Tenkei Aikidojo. Berawal dari tahun 1993, ketika Sensei Eka dan beberapa teman seangkatannya di Dojo Slipi, seperti Senpai Febri, Sensei Rista, dan Senpai Bob sudah berada dalam tingkatan yang dianggap cukup senior, mereka kemudian mengadakan latihan bersama di kampus UI. Awalnya, latihan diadakan di Fakultas Sastra dan dipimpin oleh seorang dosen Program Studi Jepang, Sensei Jonnie Rasmada Hutabarat (saat itu tingkat (2nd Dan) . Ketika itu, Sensei Jonnie hanya bermaksud untuk menyediakan fasilitas untuk berlatih bersama, bukan untuk membuka dojo.
Pada tahun yang sama, Sensei Eka ingin membuat kelompok berlatih di UI dan bermaksud untuk meminta izin dari Sensei Jonnie. Sensei Jonnie mengizinkan, tetapi seiring berjalannya waktu, kesibukan mengajar Sensei Jonnie membuatnya tak lagi sempat memimpin latihan di UI. Sensei Eka dan teman-temannya kemudian berinisiatif untuk tetap mengadakan latihan Aikido. Saat itu, mahasiswa UI yang berlatih Aikido belum ada yang berada dalam tingkat yudansha. Namun, sebagai mahasiswa yang memiliki cukup banyak waktu untuk berlatih Aikido, Sensei Eka berkeinginan untuk membuka dojo di UI. Ia kemudian meminta izin kepada Sensei Kris, gurunya di Dojo Slipi, untuk membuka dojo di UI dan diizinkan.

Di awal terbentuknya Dojo UI, tempat berlatih Aikido sempat berpindah-pindah. Pada mulanya, latihan diadakan di Fakultas Sastra, kemudian berpindah ke Fakultas Hukum karena akses menuju Fakultas Hukum dianggap lebih mudah bagi mahasiswa dan lebih dekat dari Jalan Margonda Raya, Depok. Seolah dimudahkan, salah seorang rekan Sensei Eka memberikan informasi bahwa ada beberapa tatami (matras) Judo yang tidak terpakai. Setelah diurus perizinannya ke rektorat, tatami-tatami itulah yang menjadi tatami pertama milik Tenkei dan digunakan dalam berlatih Aikido. Saat itu, jadwal berlatih Aikido di UI hanya dua kali seminggu, yaitu pada hari Senin dan Kamis.
Selanjutnya, tempat berlatih Aikido di UI berpindah lagi ke Pusgiwa UI (Pusat Kegiatan Mahasiswa UI). Sejak saat itu, Sensei Eka mulai lebih serius memikirkan organsasi Dojo UI dan bermaksud menjadikan Aikido sebagai salah satu UKM (Unit Kegiatan Mahasiswa) di UI. Perlu waktu sekitar 2-3 tahun, sampai akhirnya  pada tahun 2001, Aikido resmi menjadi UKM di UI dan selanjutnya memiliki ruangan untuk sekretariat di Pusgiwa.
Dalam perkembangan pengajaran Aikido di Dojo UI, pada tahun 2005, Sensei Eka kemudian memutuskan Tenkei bergabung dengan Aikikenkyukai di bawah pimpinan Sensei Hakim (5th Dan). Saat itu, Sensei Eka mulai belajar dan  mengajarkan ki kepada murid-muridnya. Metode dan teknik pengajaran Aikido di UI pun berubah. Ketika bergabung dengan Aikikenkyukai, Sensei Eka merasa perlu memberi nama Dojo UI. Ia kemudian bertanya kepada Bu Mansur yang orang Jepang asli (Istri dari Pak Mansur Idham—salah satu pendiri Yayasan Indonesia Aikikai)  untuk menanyakan nama yang cocok. Awalnya, muncul nama Tenchi tetapi nama tersebut sudah dipakai oleh dojo lain. Lalu diajukanlah nama Tenkei, yang berarti Heaven Blessing atau berkah dari Tuhan (Rahmatullah). Tenkei diharapkan menjadi perpanjangan rahmat dari Tuhan sehingga dapat menjadi berkah dan bermanfaat bagi yang lain. Sensei berharap, adanya Tenkei dapat membantu rekan-rekan, murid, bahkan orang awam untuk bisa memahami dan mempelajari Aikido. 
Tenkei Dojo pada awalnya hanya ada di UI (Tenkei UI). Kemudian, Sensei Eka berpikir bahwa tempat latihan yang ada di lingkungan kampus hanya akan membuat murid-muridnya aktif berlatih ketika masih menjadi mahasiswa. Selanjutnya, ia membuka dojo di Mayapada (Tenkei Mayapada). Dojo kedua ini dimaksudkan untuk memfasilitasi murid-murid Sensei Eka yang sudah bekerja sehingga memudahkan akses mereka menuju tempat berlatih Aikido. Kemudian, berlanjut pada pembentukan dojo berikutnya di Blok S (Tenkei Blok S). Selama bergabung dengan Aikikenkyukai, Sensei Eka tidak hanya melatih di ketiga dojo tersebut, tetapi juga di Dojo DHL di  daerah Pancoran. 
Selanjutnya, pada tanggal 1 Januari 2013, secara resmi Tenkei tidak lagi tergabung dalam Aikikenkyukai. Sejak saat itu, nama Tenkei mengalami sedikit perubahan menjadi Tenkei AikidojoHingga saat ini, ada empat dojo yang berada di bawah kelompok Tenkei Aikidojo, yaitu Tenkei Aikidojo UI, Tenkei Aikidojo MayapadaTenkei Aikidojo Blok S,  dan Tenkei Aikidojo Kemenpora. Dalam perkembangannya, Dojo Blok S dan Dojo Kemenpora mulai tidak aktif sejak akhir tahun 2013. Di sisi lain, mulai tahun 2014 dibuka dua dojo baru Tenkei Aikidojo, yaitu Tenkei Aikidojo Ragunan, dan Tenkei Aikidojo KPK. Selain di keempat dojo tersebut, Sensei Eka juga melatih di Mizu Dojo Garda Otto di daerah T.B. Simatupang.

(Ageng Wuri R. A.)

Komentar

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

Peran Sempurna Seorang Uke

TENKEI AIKIDOJO 2020-2021