くりかえし | Kurikaeshi
Masih inget banget, tujuh tahun yang lalu, pertama kali saya latihan di Tenkei
Aikidojo UI. Waktu itu, Sensei Eka masih galak-galaknya J . Tiga bulan pertama yang dilakukan cuma angkat
matras abis itu ukemi terusss... sampe selesai latihan angkat matras lagi (-.-)”.
Dalam hati, iri juga liat senpai-senpai bisa praktekin waza. Bosen?
pasti...Pegel? apalagi. Pokoknya diulang-ulang terus rutinitas latihan ukemi
di pojok matras dari mulai latihan sampe selesai. Waktu itu bingung sambil
mikir, konyol juga ya mau latihan Aikido eh, malah disuruh guling-guling
nggak jelas terus-terusan.... pokoknya beda dengan kondisi sekarang...
“Our mind travel faster than our body”
Kenapa begitu??? Dalam kondisi normal, kebanyakan dari kita pasti pernah
mengalami hal itu. Contoh: bagi yang hobi nonton bola, waktu kejadian ada
seorang striker lari sambil membawa bola sampai ke depan gawang...terus ditendang
dan nggak gol.... pasti kebanyakan dari kita berkomentar bagaimana seharusnya si
striker bergerak atau melakukan passing supaya terjadi gol. Pikiran kita
membuat konsep tentang bagaimana semua hal terjadi dalam waktu singkat.
Kenyataannya, pada saat kita di posisi striker tersebut, belum tentu bisa
melakukan hal yang telah kita pikirkan sebelumnya. Contoh lain yang lebih sering
kita alami adalah, ketika kita melihat sebuah waza yang dipraktikkan oleh
Sensei Eka, kita menangkap “konsep” gerakan waza tersebut dengan mudah. Tapi,
kenyataannya, ketika dipraktekkan dengan partner, mendekati mirip pun
nggak...(-.-)”
Kok bisa gitu ya???....
Kedua cerita di atas memiliki keterkaitan yang sangat erat. Kita semua
tahu, atlet atlet hebat pemenang medali emas olimpiade tidak dilahirkan dalam
waktu semalam. Perlu latihan bertahun-tahun, determinasi, disiplin yang
tinggi, serta REPETISI...
repetisi??? Ya, repetisi. Paling utama adalah repetisi gerakan dasar.
Seorang Michael Jordan berapa kali dalam hidupnya melakukan lemparan bola
pada saat pertandingan? Ratusan.. bahkan
ribuan... apalagi pada saat latihan, mungkin hingga jutaan kali Michael Jordan
melakukan lemparan berulang-ulang...repetisi...
hal tersebut berlaku juga bagi Tiger Woods, Ronaldo, Valentino Rossi, dan nama-nama lainnya.
Dalam berlatih, tubuh kita perlu pengondisian... dan hal tersebut hanya
bisa dilakukan melalui repetisi terus-menerus. “Our mind travel faster than our body” pikiran kita lebih cepat
dalam menangkap konsep suatu gerakan tapi sayangnya badan kita kadang sulit
untuk mengeksekusinya. Hal ini berlaku juga di AIKIDO. Apalagi bagi kita yang
jarang olahraga (-.-)’’. Pasti kita akan merasa kesulitan untuk mengeksekusi waza yang
diajarkan oleh sensei. Makanya kita butuh melatih gerakan dasar (ukemi, tenkan,
irimi, kaiten, ikyo undo, fune kogi, dll) lebih sering dan terus-menerus (repetition) supaya badan kita jadi
“cerdas” dan lebih mudah untuk mempelajari gerakan Aikido. Khusus bagi kita
yang baru belajar Aikido dan belum pernah belajar beladiri atau jarang berolahraga, perlu lebih sering untuk melatih gerakan dasar, dan lebih bagus lagi
lakukan repitisi gerakan dasar di luar jadwal latihan. Bisa di rumah, di
kampus, di jalan, di kereta, dll. Jika kita sering melatih gerakan dasar,
minimal tubuh kita akan membentuk gerak refleks yang baik. Refleks adalah
bentuk “kecerdasan” tubuh kita yang didapat dari repetisi. Tujuannya simpel,
supaya badan kita sudah “siap” ketika kita mendapat pelajaran dari Sensei.
Refleks sudah bagus belum tentu Aikido kita juga bagus, karena gerak refleks cuma membantu kita agar bisa melakukan gerakan dengan baik... Masih banyak hal yang perlu dipelajari untuk memahami Aikido hehe..(-.-)”. Tapi tenang aja, kita punya waktu seumur hidup kita untuk mempelajari Aikido – (Kata Sensei Eka) (-.-)”.
Refleks sudah bagus belum tentu Aikido kita juga bagus, karena gerak refleks cuma membantu kita agar bisa melakukan gerakan dengan baik... Masih banyak hal yang perlu dipelajari untuk memahami Aikido hehe..(-.-)”. Tapi tenang aja, kita punya waktu seumur hidup kita untuk mempelajari Aikido – (Kata Sensei Eka) (-.-)”.
(Prama Danawira)
Komentar
Posting Komentar