Sabtu pagi (15/05) yang cerah, mengawali persiapan latihan bersama kami. Persiapan kami dimulai bersama-sama mengangkat matras ke tempat latihan. Matras telah tertata rapi di dekat ruang Carrier Development Center Pusgiwa UI. Latihan pun dimulai pukul 10.30 pagi. Latihan dipimpin oleh Prama Senpai dengan teknik Morote dori Tenkan dan Morote dori Kokyu Ho.
Senin, 02 Juni 2014
Latihan Bersama di Bulan Mei
Sabtu pagi (15/05) yang cerah, mengawali persiapan latihan bersama kami. Persiapan kami dimulai bersama-sama mengangkat matras ke tempat latihan. Matras telah tertata rapi di dekat ruang Carrier Development Center Pusgiwa UI. Latihan pun dimulai pukul 10.30 pagi. Latihan dipimpin oleh Prama Senpai dengan teknik Morote dori Tenkan dan Morote dori Kokyu Ho.
Selasa, 22 April 2014
AIKIBUDO RESTRAIN & REMOVAL WORKSHOP TOUR
Onegai Shimasu
Pada tanggal 5 April 2014 Tenkei Aikidojo berpartisipasi menghadiri Aikibudo Restrain & Removal Workshop Tour yaitu seminar
beraliran Yoshinkan Aikido yang
diselenggarakan oleh Aikido Shudokan
Indonesia di bawah bimbingan Mark
Hadiarja Sensei (4th Dan). Workshop-nya sendiri dipimpin oleh 2 orang shihan dari Yoshinkan Aikido
yaitu Robert Mustard Sensei (7th Dan) dan Joe Thambu Sensei (7th Dan).
![]() |
Poster Aikibudo Workshop (courtesy Aikido Shudokan Indonesia and Google) |
Sedikit pengenalan tentang Yoshinkan Aikido, aliran tersebut merupakan aliran yang didirikan
oleh Gozo Shioda Soke (10th Dan). Sepengetahuan
penulis, Gozo Shioda Soke adalah
salah satu murid O’Sensei Morihei
Ueshiba yang cukup lama mengikuti sang guru, dimulai dari sebelum Perang
Dunia II sampai setelahnya. Catatan terakhir tentang tingkatan beliau adalah
9th Dan Aikido diuji oleh O’Sensei sendiri (saat itu tingkatan
seorang murid ditentukan langsung oleh O’Sensei
dengan cara beliau sendiri, ada yang diuji dengan ujian resmi, ada yang langsung
diberikan tingkatan tertentu). Aliran Yoshinkan
terkenal dengan pola latihan yang lebih terstruktur dengan beberapa basic kata yang disebut Kihon Dosa, dengan pola latihan yang
sedikit lebih “keras” dibandingan aliran Aikikai
atau aliran Aikido lainnya, Yoshinkan Aikido banyak diterapkan di
kepolisian ataupun institusi kedinasan
lain yang lebih dekat dengan militerisme.
Sabtu, 05 April 2014
5th Aikido Seminar With Ichiro Shishiya Sensei ( 7th Dan Aikikai)
Setiap seminar Shozen Kai Aikido yang dibimbing oleh Sensei Ichiro Shishiya sangat sayang jika dilewatkan. Hal tersebut disebabkan beberapa alasan, antara lain karena Shozen Kai Aikido dipimpin oleh Sensei Rista dan Sensei Dedy yang bisa dikatakan mempunyai sejarah panjang dengan Tenkei Aikidojo (seperti sudah
dijelaskan pada artikel sebelumnya, Sensei
Rista bersama Sensei Eka yang
mengawali dimulainya latihan aikido
di UI dan sampai saat ini juga masih sesekali mengajarkan ken dan jo suburi di Dojo UI, Sensei Dedy juga
merupakan rekan sesama aikidoka yang dahulu sering berlatih
bersama), dan yang tidak kalah pentingnya adalah Shozen Kai Aikido lebih
fokus pada aikido yang dikembangkan oleh Sensei
Shoji Nishio (Dan 8 Aikikai), yang mempunyai bentuk teknik
berbeda dengan yang biasa dilatih di Tenkei
Aikidojo.
Senin, 03 Maret 2014
くりかえし | Kurikaeshi
Masih inget banget, tujuh tahun yang lalu, pertama kali saya latihan di Tenkei
Aikidojo UI. Waktu itu, Sensei Eka masih galak-galaknya J . Tiga bulan pertama yang dilakukan cuma angkat
matras abis itu ukemi terusss... sampe selesai latihan angkat matras lagi (-.-)”.
Dalam hati, iri juga liat senpai-senpai bisa praktekin waza. Bosen?
pasti...Pegel? apalagi. Pokoknya diulang-ulang terus rutinitas latihan ukemi
di pojok matras dari mulai latihan sampe selesai. Waktu itu bingung sambil
mikir, konyol juga ya mau latihan Aikido eh, malah disuruh guling-guling
nggak jelas terus-terusan.... pokoknya beda dengan kondisi sekarang...
TENKEI AIKIDOJO 2013-2014 : CATATAN AWAL TAHUN
“…and in the end, it’s
not the years of your life that count. It’s the life in your years”
---Unknown
quote of wisdom
Mengawali tahun 2014, ada baiknya kita melihat kembali apa yang sudah kita lakukan pada tahun-tahun sebelumnya, dan apa yang akan kita lakukan pada tahun ini serta tahun-tahun berikutnya. Hal ini kita lakukan agar kita dapat menjalani kehidupan yang terus-menerus mengalami perbaikan. Karena, seperti kutipan di atas yang kurang lebih terjemahannya adalah “…pada akhirnya, bukan tahun-tahun dalam kehidupan kita yang dihitung, melainkan (bagaimana kita menjalani) kehidupan dalam tahun-tahun yang kita lewati”.
Minggu, 23 Februari 2014
Senin, 03 Februari 2014
Latihan Perdana Tenkei Aikidojo di GOR Ragunan
Sabtu,
25 januari 2014 latihan di Tenkei Dojo
Universitas Indonesia (UI) sudah berlangsung dipimpin oleh Ardian. Saya baru
tiba di dojo pada jam 10.30 lebih. Karena
ada sedikit urusan di Margonda, Depok. Sekitar jam 11.00, baru saya yang
memimpin latihan (kelihatan wajah Ardian yang sumringah, akhirnya ada senpai-nya
yang pimpin latihan hehe). Latihan
berlangsung sampai dengan jam 12.00 siang.
Kamis, 23 Januari 2014
Kunjungan dan Latihan Bersama Awal Tahun di Dojo Aikikenyukai Koshinkan Cipete
Sore hari (18/01), setelah latihan di Tenkei Aikidojo UI
berakhir, kami
mengadakan rapat kecil, bisa dibilang begitu. Rombongan kecil kami terbagi dua. Rombongan cewek dan cowok. Rombongan cewek: saya dan senpai
Rara. Rombongan cowok: senpai Ardian dan senpai
Azwar. Rombongan cewek berangkat naik kendaraan umum. Rombongan cowok naik
motor berboncengan, romantis sekali mereka. :p
Kamis, 16 Januari 2014
The Ego
我
Ohayouu... Apa kabar? Semoga tetap semangat yah latihannya . Kali ini kita akan membahas salah satu tujuan berlatih aikido. Di aikido, Sensei sering kali mengingatkan kita untuk selalu mempertahankan center dan memperkuat tanden supaya energi Ki dapat mengalir dengan lancar sehingga Aiki bisa muncul. Sensei Eka pernah memberikan wejangan mengenai tujuan melatih tanden (dalam hal ini yang dimaksud adalah seika no itten, seika tanden atau kikai tanden. -Red) dalam aikido adalah untuk melatih ego kita. Rupanya, tanden (baca: Seika Tanden), yang terletak kira-kira 3 (tiga) jari di bawah pusar, adalah pusat keseimbangan, pernapasan, dan body awareness. Tanden sering dideskripsikan sebagai “the root of the tree of life" karena diasosiasikan sebagai tempat membangkitkan energi kehidupan (qi) dan energi seksual (jing).
Rabu, 01 Januari 2014
Self-Healing

“Self-healing is a phrase applied to the process of recovery (generally from
psychological disturbances, trauma, etc.), motivated by and directed by the
patient, guided often only by instinct. Such a process encounters mixed
fortunes due to its amateur nature, although self-motivation is a major asset.
The value of self-healing lies in its ability to be tailored to the unique
experience and requirements of the individual. The process can be helped and
accelerated with introspection techniques such as Meditation.”
Senin, 16 Desember 2013
Tenkei Aikidojo Visits Dojo Aikikenkyukai Sunter
Onegai
shimasu
Pada suatu hari di bulan November yang panas dan macet, Tenkei Aikidojo
bersama Dojo Mizu mengunjungi Dojo Aikikenkyukai Sunter dalam lanjutan acara
“Kunjungan Silaturahmi dan Latihan Bersama”. Dojo Aikikenkyukai Sunter terletak
di Jakarta Utara, dekat empang besar yang disebut Danau Sunter. Janjian kumpul
di depan Dojo Mayapada jam 6 sore, dengan Senpai Farman, Senpai Anton, dan
Dyah. Marcel muncul 35 menit kemudian setelah pulang dari kantor, ganti baju,
dandan dulu di kosan. Akhirnya, jam 7 rombongan tiga motor
berangkat dari gedung Mayapada menuju Sunter.
Senin, 18 November 2013
(ANEKDOT) Tenkei Aikidojo Embukai at Car Free Day – FEUI Support Public Transportation Event
Sabtu, 9 November 2013
Hari ini, H-1 untuk menghadapi salah satu acara
besar Tenkei. Kita dapat undangan untuk Embukai di acara Support Public
Transportation yang diadakan oleh Fakultas Ekonomi UI.
Hingga sore ini, kita masih melakukan aktivitas
rutin yaitu latihan di Dojo Pusgiwa UI, latihan hari ini dibagi menjadi 2 sesi,
sesi pertama dipimpin oleh Ardian, dan Sesi ke-2 dipimpin oleh Senpai Juna. Degdegan
campur bimbang campur keringetan campur kelaparan campur kehausan karena waktu
menunjukkan jam 15.00, belum makan siang dan kita baru selesai latihan. Senpai
yang pada hari itu pimpin latihan memang agak kurang perhatian dengan kondisi
perut kohai2nya yang kelaparan…Ya Tuhan…
Kamis, 14 November 2013
TENKEI AIKIDOJO GOES TO SHOZEN KAI SEPOLWAN DOJO
Onegai shimasu
Acara “Kunjungan Silaturahmi dan Latihan Bersama Tenkei Aikidojo ke Dojo Lain” kali ini bertempat di Shozen Kai Jakarta Aikido
Dojo (Sepolwan Dojo) bimbingan Sensei Rista, yang berada di daerah
Pasar Jumat, Jakarta Selatan.
Latihan kali ini dilaksanakan pada jadwal latihan rutin
Sepolwan Dojo hari Senin 21 Oktober
2013, dengan dihadiri oleh Sensei
Eka, Prama, Kenny, Muhammad, Uci, Rara, Azwar, Ageng, dan Farman dari Tenkei Aikidojo, Fajar dari Mizu Dojo, serta Sensei Rista dan teman-teman
Sepolwan Dojo sendiri, dengan jumlah semuanya sekitar 15 orang.
TENKEI AIKIDOJO GOES TO TRANS7 DOJO
Onegai shimasu
Sejalan dengan program bulanan Tenkei Aikidojo yaitu “Kunjungan Silaturahmi dan Latihan Bersama Tenkei Aikidojo ke Dojo
Lain”, kami menerima undangan/ajakan via
whatsapp oleh Sensei Robaga untuk
berlatih bersama di Trans7 Dojo pada
tanggal 16 Oktober 2013. Trans7 Dojo
yang berada di sekitar Jl. Kapt. Tendean, Jakarta Selatan tersebut berada
dibawah bimbingan Sensei Dzulham (Dan 4). Beliau seorang aikidoka senior yang kurang lebih seangkatan dengan Sensei Eka (ujian shodan
bersama di tahun 1995), murid dari Sensei
Dede Lesmana (Dan 5).
Rabu, 23 Oktober 2013
Seminar Aikido bersama Wakasensei, Mitsuteru Ueshiba
Yayasan
Indonesia Aikikai (YIA) 30th
Anniversary
Pada tanggal 4-6
Oktober 2013 berlangsung Seminar Aikido bersama Wakasensei, Mitsuteru Ueshiba,
yang merupakan cicit dari Morihei Ueshiba atau O Sensei. Seminar diadakan di
Jogja Expo Center (JEC), di Jalan Raya Janti, Yogyakarta. Beliau mengisi Seminar Aikido, sekaligus dalam
rangka merayakan Yayasan Indonesia
Aikikai 30th Anniversary.
![]() |
Tenkei Aikidojo Foto Bersama Tsuboi Takeki Shihan (8th Dan), Wakasensei, Mitsuteru Ueshiba, dan Hironobu Yamada Shihan (8th Dan) Setelah Seminar (6/10). |
Minggu, 13 Oktober 2013
Rules During Practice
They present no ambiguity.
If you can’t or won’t take these seriously you should not be training Aikido.
They have appeared variously in such publications as “AIKIDO” by Kisshomaru Ueshiba,
and; “AIKIDO, The Arts of Self-Defense” by Koichi Tohei Edited by Morihei Ueshiba, revised edition 1961.
…………………..
1.One blow in Aikido can kill. When practicing always obey your instructor and do not use training a time for needless testing of strength.
2. Aikido is an art where one person learns to face many opponents simultaneously. It therefore requires that you polish and perfect each movement to become invulnerable from any direction.
3. Practice with a feeling of joy and exhilaration.
4. The teachings of your instructor constitute only a small fraction of what you will learn. Your mastery of each movement will depend almost entirely on individual earnest practice.
5. Daily practice begins with light movements gradually increasing in intensity; but there must be no overexertion. Even elderly people can practice with pleasure.
6. The purpose of Aikido is to train both body and mind sincerely. Aikido must not be taught to immoral people or used for evil purposes.
…………………..
1. Aikido decides life and death in a single strike, so students must carefully follow the instructor’s teaching and not compete to see who is the strongest.
2. Aikido is the way that teaches how one can deal with several enemies. Students must train themselves to be alert not just to the front, but to all sides and the back.
3. Training should always be conducted in a pleasant and joyful atmosphere.
4. The instructor teaches only one small aspect of the art. Its versatile applications must be discovered by each student through incessant practice and training.
5. In daily practice first begin by moving your body and then progress to more intensive practice. Never force anything unnaturally or unreasonably. If this rule is followed, then even elderly people will not hurt themselves and they can train in a pleasant and joyful atmosphere.
6. The purpose of Aikido is to train mind and body and to produce sincere, earnest people. Since all the techniques are to be transmitted person-to-person, do not randomly reveal them to others, for this might lead to their being used by hoodlums.
…………………..
1) One blow in AIKIDO is capable of killing an opponent. In practice, obey your instructor, and do not make practice a time for needless testing of strength.
2)* AIKIDO is an art in which one man learns to face many opponents simultaneously* and requires therefore that you polish and perfect your execution of each movement so that you can take on not only the one directly before you but also those in every direction around you.
3) Practice at all times with a feeling of pleasurable exhilaration.
4) The teachings of your instructor constitute only a small fraction of what you will learn. Your mastery of each movement will depend almost completely on your earnest practice.
5) The daily practice begins with light movements of the body, gradually increasing in intensity and strength, but there must be no overexertion. That is why even elderly an elderly man can continue to practice without bodily harm but with pleasure and profit and will attain the purpose of his training.
6) The purpose of AIKIDO is to train both body and mind and to make a man sincere. All AIKIDO arts are secret in nature and are not to be revealed publicly nor taught to rogues who will use them for evil purposes.
…………………..
1) One blow/strike is capable of killing. Follow directions of your instructor and don’t needlessly test strength.
2) The ability to face multiple opponents, develops awareness towards all sides.
3) Training atmosphere should be pleasant and joyful.
4) Practice is the primary means to achieve mastery.
5) Training should be natural and reasonable. When this is followed even elderly individuals can develop Aikido’s potentials.
6) The purpose of Aikido is to train mind and body and make an individual sincere.
Morihei Ueshiba
SOURCE: g+ Tenkei Aikidojo (Budhi W.)
Sabtu, 13 Juli 2013
Sejarah Tenkei Aikidojo
Tenkei Aikidojo
adalah kelompok dojo yang berada di bawah bimbingan Eka Machdi Ramdani sebagai Sensei/Guru (4th
Dan). Universitas Indonesia menjadi pusat tempat
berlatih Aikido di bawah kelompok Tenkei Aikidojo. Berawal dari tahun 1993,
ketika Sensei Eka dan beberapa teman seangkatannya di Dojo Slipi, seperti
Senpai Febri, Sensei Rista, dan Senpai Bob sudah berada dalam tingkatan yang
dianggap cukup senior, mereka kemudian mengadakan latihan bersama di kampus UI.
Awalnya, latihan diadakan di Fakultas Sastra dan dipimpin oleh seorang dosen
Program Studi Jepang, Sensei Jonnie Rasmada Hutabarat (saat itu tingkat (2nd Dan) .
Ketika itu, Sensei Jonnie hanya bermaksud untuk menyediakan fasilitas untuk
berlatih bersama, bukan untuk membuka dojo.
Pada
tahun yang sama, Sensei Eka ingin membuat kelompok berlatih di UI dan bermaksud
untuk meminta izin dari Sensei Jonnie. Sensei Jonnie mengizinkan, tetapi
seiring berjalannya waktu, kesibukan mengajar Sensei Jonnie membuatnya tak lagi
sempat memimpin latihan di UI. Sensei Eka dan teman-temannya kemudian
berinisiatif untuk tetap mengadakan latihan Aikido. Saat itu, mahasiswa UI yang
berlatih Aikido belum ada yang berada dalam tingkat yudansha. Namun, sebagai mahasiswa yang memiliki cukup banyak waktu
untuk berlatih Aikido, Sensei Eka berkeinginan untuk membuka dojo di UI. Ia kemudian
meminta izin kepada Sensei Kris, gurunya di Dojo Slipi, untuk membuka dojo di UI
dan diizinkan.
Langganan:
Postingan
(
Atom
)